Ini Dia Penyebab Kegagalan Intel di Pasar Smartphone

Kita semua tahu bahwa Intel adalah pionir dalam pembuatan chip x86. Tapi, ada satu hal yang menarik: kenapa Kegagalan Intel di pasar smartphone yang sangat besar dan menguntungkan?

Percobaan Intel di Pasar Smartphone

Sebenarnya, Intel pernah mencoba masuk ke pasar smartphone dengan mengembangkan SoC (System on Chip) Intel Atom. Chip ini pernah digunakan pada smartphone Asus Zenfone. Sayangnya, chip tersebut kurang sukses dan akhirnya meredup. Asus Zenfone 2 yang dirilis pada tahun 2015 menjadi smartphone terakhir yang menggunakan chip Intel, setelah itu Asus beralih ke Qualcomm Snapdragon.

Kenapa Intel Gagal di Pasar Smartphone?

Setelah melakukan riset dari berbagai artikel, berikut beberapa alasan yang bisa Kita simpulkan:

Telat Mengambil Peluang

Meski Intel mendominasi pasar PC dengan CPU x86, mereka telat masuk ke pasar smartphone. Sebelum era smartphone, CPU ARM sudah mulai populer. Apple, misalnya, menggunakan CPU ARM untuk iPhone pertama yang dirilis pada tahun 2007. Padahal, Steve Jobs pernah meminta Intel untuk membuatkan CPU untuk iPhone, namun Intel menolak karena tidak melihat smartphone sebagai masa depan yang menguntungkan. Ketika Intel menyadari potensi pasar smartphone, ARM sudah mendominasi, dan Qualcomm sudah memimpin dengan produk-produk mereka.

Perbedaan Pasar yang Signifikan

Pasar smartphone sangat berbeda dengan pasar PC. CPU ARM didesain untuk konsumsi daya rendah, sementara CPU x86 Intel terkenal mahal dan lebih fokus pada performa tinggi dengan harga premium. Intel mencoba menerapkan model bisnis yang sama di pasar smartphone, yang ternyata tidak efektif karena pasar ini sangat kompetitif dan margin keuntungan dari penjualan SoC sangat tipis. Produsen chip smartphone seperti Qualcomm menjual SoC dengan performa tinggi namun dengan margin keuntungan rendah.

Keterbatasan Teknologi

Intel mengalami masalah besar dengan teknologi fabrikasi mereka. Pada tahun 2016, Intel masih menggunakan teknologi fabrikasi 14 nanometer, sementara produsen lain sudah beralih ke 10 nanometer. Hal ini membuat SoC Intel kurang menarik bagi produsen smartphone karena dianggap ketinggalan zaman. Akhirnya, pada tahun 2016, Intel memutuskan untuk berhenti dari pasar smartphone dan fokus kembali ke pasar PC. Meskipun mereka mencoba bertahan dengan mengembangkan chip modem 5G, usaha ini juga tidak membuahkan hasil dan akhirnya seluruh aset teknologi ini dijual ke Apple pada tahun 2019.

Kesimpulan

Kegagalan Intel di pasar smartphone bukan karena performa SoC mereka yang buruk. Bahkan, Asus Zenfone 2 dengan SoC Intel Atom bisa bersaing dengan beberapa smartphone flagship yang menggunakan SoC ARM. Yang menjadi masalah adalah ketidaksiapan Intel untuk bersaing di pasar yang sangat kompetitif dan tidak mau mengambil risiko yang tinggi.

Tinggalkan komentar